Marge Temenggung

A. ASAL MULA MARGE TEMENGGUNG 
 Pada 1918, sebagaimana termaktub dalam Staatblad 1918 Nomor 612 berubah lagi dari 6 afdeeling menjadi 4 afdeling, yaitu :
1. Afdeeling Hofdspaats Palembang (Kota Palembang dan sekitarnya)
2. Afdeeling Palembangsche Boevenlanden (Palembang Hulu)
3. Afdeeling Komering Ulu dan Ogan Ulu
4. Afdeeling Palembangsche Benedenlanden (Palembang Hilir).
  Pada 1921, melalui Staatblad nomor 465 dan pada tahun 1930 melalui Staadblad nomor 352, Keresidenan Palembang di Sumatra Selatan diubah menjadi 3 afdeeling, yaitu :
1. Afdeeling Palembang Hilir di bawah seorang Asisten Residen yang berkedudukan di Kota Palembang
2. Afdeeling Palembang Hulu di bawah seorang Asisten Residen berkedudukan di Lahat
3. Afdeeling OGAN dan Komering Ulu di bawah seorang Asisten Residen berkedudukan di Baturaja.
 Pemerintahan dibawah Afdeeling yaitu Pemerintahan Marga/ Marge.yang di pimpin oleh seorang Pesirah.
  Marge Temenggung merupakan bagian dari Afdeeling Ogab dan Komering Ulu. Saat awal terbentuk Pusat Pemerintahan Marge Temenggung  berada di Dusun Mendingin, Ulu ogan, Kemudian tahun 1925 Pusat Marge Temenggungan ini pindah ke dusun Lontar. Marge Temenggung ini dipimpin oleh seorang Pesiran Yang bernama Lanun (Pesirah Lanun), dibantu seorang Pembarap (sering disebut Mbarap).

B. IBU KOTA MARGE TEMENGGUNG
    Kantor sekaligus sebagai Rumah Pesirah Lanun di desa Lontar terletak di dekat babak Bung atau di lembak Sekolah SD Negeri Lontar no.3  (saat ini SDN 123 OKU).

C. WILAYAH MARGE TEMENGGUNG
     Wilayahnya meliputi sekitar aliran sungai laham dan sungai ogan kanan:
1. Dusun Lontar  : Sebagai Pusat Marge Temenggungan
    1.a. Dusun Tangsi Lontar
          saat itu merupakan Kemit 5 dari Dusun Lontar,
          Tahun 1968 dimekarkan menjadi Dusun Tangsi Lontar
2. Dusun Pampakh (saat ini Desa Kemalajaya)
3. Dusun Belambangan
    3.a. Dusun Mijok
4. Dusun Lebabi (saat ini Desa Kesambirata)
5. Dusun Neliwat (saat ini Desa Gunung Liwat)
6. Dusun Sebaya (saat ini Desa Tanjung Sari)
7. Dusun Pelawe (saat ini Desa Tanjung Pura)
8. Dusun Nerakse (Gunung Meraksa)
10. Dusun Belandang
11. Dusun Sukajadi
12. Dusun Mendingin
  Walaupun wilayah pemerintahan yang cukup luas, tetapi Puyang Lanun
bisa meminpun dengan Bijaksana. Sehinggga sehingga wilayah Marge Temenggung cukup makmur kehidupan warganya.

D. URUTAN  PESIRAN MARGE TEMENGGUNG

     1. PESIRAH PUYANG LANUN (1918- 1936)
         DUSUN LONTAR sebagai pusat pemerintahan marge Temenggung menjelma menjadi dusun yang makmur dengan wilaya yang terbentang luas disekitar DAS LAHAM, DAS OGAN ULU dan DAS OGAN KANAN. Puyang Lanun mendirikan Rumah di dekat DAS laham dusun lontar, tepatnya di dekat ayakh babak Bung. Lokasin di berada di Telok kuali Kemit 1 Dusun Lontar. 

     2. PESIRAH PANGERAN GERUNDI  (1938 -1955)
          Pesirah berikutnya yaitu diteruskan oleh anak dari Pesirah puyang Lanun yaitu seorang yang cakap dalam kepemimpinannya yang bergelar PANGERAN GEURDIN (sering dipanggil NGIRAN). Rumah Pangeran Gerudin ini berada di Muara Jangkat Kemit 1 Dusun Lontar.
        Dimasa pesirah Geudin ini kantor Marge dibuat permanen, dimana sebelumnya Kantor marge tempatkan di lokasi rumah pribadi Pesirah.  Karena kesibukan pengirima informasi, maka dipilihlah  kantor marge di dekat jalan lintas sekaligus berada di ujung jalan Marge Temenggung di Tangsi Kemit 5 Dusun Lontar.  Saat itu belum ada dusun yang benama Tangsi Lontar.
     Pembangunan kantor marge ini mendapat dukungan dari semua dusun dusun yang ada diwilayah Marge Temenggung. Fasilitas yang ada di dekat kantor ini yaitu :
a. Kantor marge
    Lokasi kantor ini sudah berubah menjadi sebagian bangunan Masjid
b. Mushollah
    Lokasi ini sekarang berdiri mega mesjid yang menjadi tempat beribada desa  tangsi Lontar
c. Ruang Tunggu berbentuk salon yang bertap
   Lokasi tersebut masih ada, dan pernah dibangun oleh pemerintah setlah menjadi wilah keamatann yaitu  bangunan pemanen, sampai saat ini masih berdiri bangunan yang tidak terpakai.

     3. PESIRAH BURNING (1955- 1965)
         Pesiran  kemajuan Marge Temenggung semakin terkenal di sekitar wilayah Ogan dan Enim. Di mana Kemit 5 Dusun lontar ini sering diadakan pejualan di sepanjang jalan oleh pedagang  di hari selasa, sering di sebut hari kalangan.
   Untuk memudahkan pengaturan para pedagang yang berjualan, kegiatan tersebut di beri mana kalangan Tangsi Lontar. Sehingga semakin banyak pedagang yang begabung untuk berjulan di hari Kalangan selase tersebut.pedagang datang dari berbagai tempat, baik yang datang dari wilayah ulak ulak an / Baturaja mau pun yang datang dari Enim, sehingga kalangan ini semakin ramai.
 
     4. PESIRAH ADNAN (1965-1975)
        Ditahun 1966. Pemilihan Pesirah ada perubahan metode. kalau sebelumnya jabatan pesirah itu sipatnya turun temurun seperti layaknya yang ada  dikerajaan, pesirah berikutnya adalah anak dari pesirah sebelumnya.
     Tetapi pemilihan Pesirah Adnan ini dilakukan pemilihan dengan berberapa calon pesirah yang dilakukan layak Pemilu saat ini. Jabatan pesirah dibatasi dapat menjabat selama 10 tahun.
      Di masa Pesirah Adnan, Kemajuan wilayang marge temenggung semakin terlihat.
Rumah Pesirah Adan ini sebelumnya berada di Dahat kemit 3 Dusun Lontar (sekarang menjadi Rumah Sabar). Dan lokasi rumah Pesiran Adnan  saat menjadi pesirah ada di Pinggir air minuman Tangsi Kemit 5 Dusun Lontar.
 
    5. PESIRAH ANUAR (1777-1983)
             Setelah Masa Kepemimpinan Pesirah Adnan habis, kemudian dilakukan kembali Pemilihan Pesirah. Hasil pemilihan tersebut Anuar terpilih sebagai Pesira Marge Temenggung ke 5 , sekaligus mejadi Pesirah terakhir. karena ada Peraturan Pemeritah untuk membubarkan sistem Marge menjadi sistem Desa dan Kecamatan.
      Sebelum Sistem marge tersebut dibubarkan 1983, sebagai mana keluarnya Undang-undang Nomor 5 tahun 1979 Tentang Pemerintahan Desa. maka warga yang ada di Kemit 5 Lontar merngusulkan supaya kemit 5 lontar tersebut dapat menjadi sebuah dusun tesendiri.
       Kemudian Wilayan Tangsi Lontar yang sebelumnya merupakana bagian dusun Lontar yaitu Kemit 5 Dusun Lontar, dimekarkan menjadi dusun Tangsi sengingga terpisah  dari dusun Induknya Dusun Lontar.
      Dengan Perubahan tersebut Dusun Tangsi Berubah menjadi dusun yang mandiri dengan dipimpin oleh Riye sendiri ( KRIO). Dusun Lontar yang tadi terdiri dari 5 Kemit menjadi hanya 4 Kemit. 
        
      Wilayah Marge Temenggung setelah Pemekarang Dusun Tangsi bertambah dari 12 dusun menjadi 13 dusun yaitu :
1. Dusun Lontar  ( Sebagai Pusat Marge Temenggungan)
2. Dusun Pampakh (saat ini Desa Kemalajaya)
3. Dusun Belambangan
4. Dusun Lebabi (saat ini Desa Kesambirata)
5. Dusun Neliwat (saat ini Desa Gunung Liwat)
6. Dusun Sebaya (saat ini Desa Tanjung Sari)
7. Dusun Pelawe (saat ini Desa Tanjung Pura)
8. Dusun Nerakse (Gunung Meraksa)
10. Dusun Belandang
11. Dusun Sukajadi
12. Dusun Mendingin
13. Dusun Tangsi Lontar ( Pemekaran  th 1979 dari Dusun Lontar)

      Sesuai dengan UU no 5 th 1979 makan Pada tahun 1983 sistem Pemerintahan Marge Berakhir, Pesirah Anuar secara otomatis berahir  juga masa jabatannya. Semua dusun yang di bawah Marge Temenggung Berubah menjadi Menjadi Desa, yaitu 
1. Desa Lontar
2. Desa Kemalajaya (sebelumnya dusun Pampakh)
3. Desa  Belambangan
4. Desa Kesambirata (sebelumnya dusun Lebabi)
5. Desa Gunung Liwat ( Sebelumnya dusun Neliwat)
6. Desa Tanjung Sari (sebelumnya dusun Sebaya )
7. Desa Tanjung Pura ( sebelumnya dusun Pelawe)
8. Desa Gunung Meraksa ( sebelumnya dusun Nerakse)
10. Desa Belandang
11. Desa Sukajadi
12. Desa Mendingin
13. DesaTangsi Lontar ( Pemekaran  th 1979 dari Dusun Lontar)

Pemerintahan desa ini dipimpin oleh seorang Kades, seitem pemilihan kades ini dilakukan melalui pemungutan suara yang diikuti oleh berberapa calon Kapala desa.

         Dengan perubahan tesebut Pemerintahan desa berada di bawah KecamatanPengandonan, Desa yang tegabung dlam kecamatan ini  yaitu bekas wilayah:
1. Marge Temenggung  ibukota Lontar ( 13 Dusun/ Desa)
2. Marge Semekrian ibu kota Pengandonan  (12 Dusun)
3. Marge Aji ibukota Batang hari  (8 Dusun)
4. Marge Semidang (10 Dusun)

Lokasi kantor kecamatan Pengandonan ini berada di Pengandonan yang merupakan bekas tempat pemeritahan Marge Semekirian.

E. PENINGGALAN MARGE TEMENGGUNG YANG MASIH ADA
     1.  Ruang Tunggu Tamu Marge
          Lokasi ini masih berdiri bangunan yang pernah dibangun pemerintah, bentuk bangunan semen, bangun ini pernag di pungsikan untuk melakukan urk kegiatan dari untuk berbagai keperluan. tetapi saat ini bangunan ini terbengkalai. alangkan lebih baik jika di fungsikan sebagai ruang tunggu/ halte bis  untuk ngesanak dari desa lontar dan kemalajaya  untuk menunggu kendaraan. dan Bisa di fungsikan juga sebagi tempat untuk singgah bangi ngeanak yang ada dsusun seberang hanya untuk singgah sebentar yang turun dari mobil yang menurkan ngesak dari berpergian.

      2. Kalang Tangsi
          Kalangan selase ini sebagi bukti yang tidak terbantakan akan kemakmuran dan kemajuan di masa kejayaan Marge Temenggung. Kalangan Tangsi ini selalu ramai dikunjungi oleh pembeli dan penjuan dari seluru penjuru.

     3. Area Pemakaman
a. Makam Puyang Lanun
Berada di lembak bukit Puyang di dekat makan puyang Sekendak Ati desa Lontar. Tempat pemakaman ini selalu ramai dikunjungi oleh peziarah.
b. Makam Keluarga Gerudin

     4. Sekolah Dasar
a. SD Negeri Lontar No. 1 ( sekarang SD Belambangan)
b. SD Negeri Lontar No. 2 (sekarang SD Tanjung pura)
c. SD Negeri Lontar No. 3 ( Sekarang SD Lontar)


Sekian .
Admin : bersedia menerima masukan dan saran (kirim email ke : abdul.eka@gmail.com)

"untuk penyempurnaan dari Sejarah kejayaan marge Temenggung yang hilang bak di telan bumi"
Hampir semua anak mudah generasi Melinia tahun 2000 kepucuk tidak pernah tau, bahkan tidak pernah mendengan sama sekali, Cerite dari mulut kemulut tentang marge Temenggung tersebut.











Komentar